Minggu, 22 Mei 2011

laporan penelitian di PT. TELKOM (OAS)

APLIKASI OFFICE AUTOMATION SYSTEM (OAS) DI PT. TELKOM KUDUS
PENDAHULUAN
            Perkembangan teknologi informasi memacu setiap organisasi baik bisnis maupun publik untuk mencari peluang baru agar organisasi dapat menciptakan keunggulan kompetitif. Mc Leod (1993) mengungkapkan bahwa aplikasi teknologi informasi yang pertama digunakan adalah dalam bidang akuntansi keuangan yang dikenal dengan istilah system pemproses data.
Dalam suatu organisasi, system informasi berbasis komputer terdiri dari komponen-komponen seperti hardware, yaitu perangkat keras komputer untuk melengkapi kegiatan pemasukan data, memproses data dan keluaran data tersebut; softwere, yaitu program dan intruksi diberikan komputer, data base yaitu kumpulan data dan nformasi yang diinformasikan sedemkian rupa sehingga mampu untuk diakses oleh pengguna system informasi; telekomunikasi yaitu komunikasi yang menghubungkan antar pengguna sistem dngan sistem komputer secara bersama-sama kedalam suatu jaringan yang efektif.[1]
DESKRIPSI OBYEK
·        Sejarah Telkom
1882 sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap dibentuk pada masa pemerintahan kolonial Belanda.

1906 Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang mengatur layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon (Post, Telegraph en Telephone Dienst/PTT).

1945 Proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat, lepas dari pemerintahan Jepang.

1961 Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).

1965 PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).

1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional.

1980 PT Indonesian Satellite Corporation (Indosat) didirikan untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel.

1989 Undang-undang nomor 3/1989 tentang Telekomunikasi, tentang peran serta swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.

1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP no.25 tahun 1991.

1995 Penawaran Umum perdana saham TELKOM (Initial Public Offering/IPO) dilakukan pada tanggal 14 November 1995. sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan (Public Offering Without Listing/POWL) di Tokyo Stock Exchange.

1996 Kerja sama Operasi (KSO) mulai diimplementasikan pada 1 Januari 1996 di wilayah Divisi Regional I Sumatra – dengan mitra PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo); Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten – dengan mitra PT Aria West International (AriaWest); Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta – dengan mitra PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI); Divisi Regional VI Kalimantan – dengan mitra PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra); dan Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia – dengan mitra PT Bukaka Singtel.

1999 Undang-undang nomor 36/1999, tentang penghapusan monopoli penyelenggaraan telekomunikasi.

2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia, yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM dengan Indosat. Dengan transaksi ini, TELKOM menguasai 72,72% saham Telkomsel. TELKOM membeli 90,32% saham Dayamitra dan mengkonsolidasikan laporan keuangan Dayamitra ke dalam laporan keuangan TELKOM.

2002 TELKOM membeli seluruh saham Pramindo melalui 3 tahap, yaitu 30% saham pada saat ditandatanganinya perjanjian jual-beli pada tanggal 15 Agustus 2002, 15% pada tanggal 30 September 2003 dan sisa 55% saham pada tanggal 31 Desember 2004. TELKOM menjual 12,72% saham Telkomsel kepada Singapore Telecom, dan dengan demikian TELKOM memiliki 65% saham Telkomsel. Sejak Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi local.[2]
Sebagian besar kerja data dan kerja pengetahuan dilakukan di kantor, termasuk sebagian besar kerja yang dilakukan oleh para manager. Kantor penting dalam mengkoordinasi alur informasi di seluruh organisasi. Kantor memiliki 3 fungsi dasar:
·        Mengelola dan menkoordinasi kerja data dan pekerja pengetahuann.
·        Menghubungkan kerja para pekerja informasi lokal dengan semua level dan fungsi organisasi.
·        Menghubungkan organisasi dengan dunia luar,termasuk pelanggan,pemasok,aparat pemerintah,dan auditor external.
Para pekerja kantor meliputi jangkauan yang sangat luas: para profesional,manajer,penjual,dan pekerja klerikal. Aktifitas aktifitas utamanya mencakup:
·        Pengelolaan dokumen, termasuk penciptaan dokumen,penyimpanan,pengambilan dan penyebarannya.
·        Penyusunan jadual untuk individu dan kelompok.
·        Berkomunikasi,termasuk membuat,menerima,dan mengelola komunikasi berbasis data,suara,digital untuk individu dan kelompok.
·        Mengelola data misal data pada karyawan, pelanggan, dan vendor
Aktivitas kantor
Teknologi
Mengelola dokumen
Pengolah data,desktop publishing,Pemindahan dokumen,Web publishing,Mengelola alur kerja.
Penjadualan
Kalender elektronik,groopware,Intranet
Komunikassi
Email,Voicemail,Sistem penjawab digital,groopware,Intranet.
Mengelola data
Data base desktop,spreadsheet,antar muka yang mudah untuk data base mainframe
Aktivitas aktifitas ini bisa didukung oleh sistem kantor. Sistem kantor adalah aplikasi apapun dari teknologi informasi yang dimaksudkan untuk meningkatkan produktifitas pekerja informasi didalam kantor. 50 tahun yang lalu, sistem kantor menangani hanya penciptaan,pemerosesan,dan pengelolaan dokumen. Saat ini kerja informasi dan pengetahuan profesional tetap terdokumentasi terpusat. Namun ,pemrosesan gambar digital teksdan dokumen juga berada pada inti sistem, begitu pula layanan komunikasi digital kecepatan tinggi.karna kerja kantor meliputi banyak orang yang teerlibat dalam proyek,sistem kantor kontemporer memiliki peran pembantu kelompok yang baik,misal kalender digital jaringan. Lingkungan kantor yang ideal harus didasarkan pada jaringan mesin digital yang lancar yang menghubungi kerja para ahli, klerikal, dan manajerial dan menjalankan beragam jenis perangkat lunak.[3]
ANALISIS DATA
PT. Telkom Kudus menggunakan dua system, yaitu:
1.    Lokal akses network (LAN)
Lokal akses network adalah sekelompok komputer yang membentuk suatu jaringan/matarantai yang mana diantara komputer-komputer tersebut dapat saling berkomunikasi satu sama lain untuk bertukar data dan informasi, serta dikendalikan oleh komputer pusat.
Local area network umumnya merupakan jaringan komputer untuk satu kantor yang digunakan untuk koordinasi antar bagiannya yang bersifat lokal. Jarak jangkauannya sampai 10 km. Sistem LAN ini timbul dari adannya kebutuhan untuk pemakaian sumber daya secara bersama-sama ( resource sharing ).
Karakteristik dari suatu LAN adalah:
a.       Ruang lingkup geografis terbatas ( sampai 10 km )
b.      Berlokasi pada satu gedung ataupun satu departemen
c.       Kecepatan pengiriman data relatif tinggi, bergantung pada jenis komponen yang digunakan
d.      Kepemilikan dan pengoperasian dilakukan oleh perusahaan yang bersangkutan
e.       Tidak menggunakan fasilitas perusahaan telekomunikasi umum
f.        Terdiri atas beragam komputer dan periferal pendukung
g.       Dikendalikan/dilayani oleh suatu komputer pusat yang disebut server
Keistimewaan LAN adalah:
a.       Pemakaian data, aplikasi dan peralatan secara bersama-sama
b.      Sistem informasi terpadu
c.       Faktor keamanan data yang relatif tinggi
d.      Data dan informasi dapat tersedia setiap saat dibutuhkan, karena semuanya tersimpan diserver
e.       Kecepatan yang tinggi dalam perolehan informasi[4]
System ini sudah tersebar keseluruh indonesia dari aceh sampai merauke. Untuk perusahaan yang bersifat sentralisasi, seluruh kegiatan masih terinteranisir, kantor cabang hanya mengatur operasionalnya. PT. Telkom sendiri mempunyai 2 devisi dalam Customer Service. Devisi I meliputi, Bandung, Jakarta, Banten. Dan devisi II meliputi, Papua, Surabaya, Kalimantan, Sumatra, Jogja. PT.Telkom Kudus ikut pada devisi II di Surabaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar